Spanyol Diperkosa


Brazil 3-0 Spanyol.
Mungkin hasil ini tidak akan menyita perhatian dunia jika terjadi sebelum tahun 2008, dimana spanyol masihlah tim semenjana yang bahkan jersey KW nya pun masih jarang kita temui. Satu-satunya orang yang membeli jersey nya mungkin hanya masyarakat spanyol sendiri yang pada waktu itu bermimpi menjuarai piala dunia sama ditertawakannya dengan yang terjadi pada Indonesia hingga detik ini.

Tapi semenjak 2008, Spanyol bukanlah tim semenjana lagi. Tim yang sebelum itu mungkin masih kesulitan menang melawan tim sekelas Inter Milan (jika ada yang tidak tahu, ini adalah nama klub peringkat 9 liga italia musim lalu), berubah menjadi tim yang menyihir dunia dengan sepakbola Tiki-Taka nya. Sejak saat itu, bak semburan lumpur lapindo kerjaan si botak kampret yang mengaku dirinya capres, kejayaan Spanyol terus melebar. Tak terhenti.

Bahkan sejak kalah dari Inggris (iya, inggris) pada November 2011, Spanyol tidak pernah kalah dalam 29 laga berturut-turut. Rekor yang untuk menyamainya saja butuh save-load di game football manager.

Tak ada rekor yang tak patah. Eh, ada. Rekor orang terbodoh sedunia milik farhat abbas mungkin abadi. Tapi spanyol tetaplah kumpulan pesepakbola biasa, bukan farhat abbas yang memiliki anugrah yang luar biasa yaitu IQ yang mendekati milik enstein jika dikalikan dengan bilangan negatif.

Tak ada perawan yang tak pecah. Malam itu, di maracana, perawan spanyol pecah. Bukan karena percintaan romantis dengan sang pujaan hati, tapi diperkosa. Spanyol diperkosa. Spanyol diperkosa 11 orang Brazil. Spanyol diperkosa 11 orang Brazil, walau hanya 2 orang yang memuntahkan “sperma”nya. Walau fred terlihat serakah dengan memuntahkan 2x “sperma”nya. Sekali lagi. Spanyol diperkosa, beramai-ramai, di tengah stadion bersejarah, di hadapan jutaan pasang mata.

Bagaimana tidak diperkosa? Spanyol yang menyandang predikat sebagai juara dunia dipermalukan dengan kebobolan 3x tanpa bisa membalas satu gol pun. Bahkan penguasaan bola spanyol “hanya” 52% (seingat saya, dari tv milik si botak kampret itu). Presentase yang kecil bagi raksasa sebesar Spanyol. Bagaimana perasaan anda jika anda yang biasanya membuat lawan bercinta anda tak bisa berbuat apa-apa pada malam itu tiba-tiba berubah menjadi sangat liar?

Kehancuran Spanyol sudah terlihat ketika laga masih berusia 2 menit. Biasanya, ketika pertandingan Spanyol baru berjalan 2 menit, penonton layar kaca masih menyiapkan kopi untuk bersiap-siap menahan kantuk. Tapi Brazil mencetak gol semudah membalikkan telapak tangan. Semudah si botak kampret memasukkan dana APBN untuk mengganti kerugian korban lumpur. Gol fred memang terlihat unik cenderung beruntung. Tapi, tidak ada yang bisa melakukannya sebelumnya. Mencetak gol dalam waktu 2 menit. Ke gawang Spanyol. Jika koprol sambil bilang wow masih ngetrend, saya yakin saya akan melakukannya.

Sebenarnya spanyol masih melakukan perlawanan dengan tiki-taka nya yang entah kenapa terlihat mati saat itu. Penonton yang mengingat bagaimana Bayern Munchen mengajari Barcelona pada semifinal liga champions, langsung mengaitkannya dengan malam itu. Penonton yang tidak ingat pun menjadi ingat pertandingan itu. Memang, pressing brazil malam itu sangat ketat, bahkan melebihi busana biduan dangdut sekalipun.


Trio macan. Kalah ketat dari pressing Brazil.


Pendukung spanyol mengalami perasaan seperti ketika sedang menuju orgasme saat masturbasi tapi kegep orang. Perasaan itu muncul di menit 39, dimana pendukung spanyol sudah bersiap untuk orgasme tetapi david luiz menggagalkan sepakan 95% gol pedro.

Bahkan 5 menit berselang, pendukung spanyol dipaksa menelan sperma ludah ketika Neymar “The Youtube Boy” Dos Santos Junior mencetak gol yang jauh lebih indah dari gol pertama Fred. Neymar menunjukkan dunia bahwa julukan “The Youtube Boy” miliknya salah. Jika Neymar memiliki 10 kemampuan, 9 diantaranya sudah setara Messi, 1 diantaranya setara suarez, yaitu diving.

Youtube boy what?

Di babak kedua masih ada yang menganggap Spanyol bisa membalikkan keadaan, apalagi Del Bosque mengganti Arbeloa yang penampilannya seperti anak kecil ditengah perang. Hingga babak kedua berjalan 2 menit, semua masih beranggapan spanyol tak akan dengan mudahnya dikebiri. Tapi lagi-lagi Fred, striker yang entah kenapa belum dikaitkan dengan klub eropa ini menambah penderitaan. Gol keduanya datang di waktu yang hampir sama dengan yang pertama, kali ini dengan lebih bergaya. Gol yang wow. Dari skema yang wow. Pendukung spanyol melongow #maksa.

Teman nasrani saya beranggapan bahwa tidak ada yang bisa mengubah segalanya di dunia, kecuali yesus. Oke. Del Bosque nampaknya menyadari hal itu, ia menurunkan Jesus (navas) ke medan perang. Apa yang terjadi? Even jesus can’t do anything for those hopeless guys. Sebenarnya dengan kehendaknya, Jesus menciptakan pinalti. Tapi entah kenapa, sergio ramos dengan pede nya mengambil tendangan itu seperti ia sudah melupakan adu pinalti melawan Bayern Munchen 2012 lalu. Seperti bisa ditebak, ramos gagal.

*facepalm*

Penderitaan spanyol makin komplit, ketika gerard pique diusir oleh wasit setelah mengirimkan salam perkenalan yang salah pada calon rekannya, Neymar. Entah apa yang ada di pikiran Pique kala itu, mungkin ia terlalu horny melihat shakira di tribun VIP.

atau gara-gara ini?

Waktu terus berjalan, hingga bjorn kuipers meniupkan pluit panjang. Spanyol dengan resmi kembali ke bumi. Dihempaskan dengan menyakitkan.

Saya tidak setuju jika hasil di piala konfederasi mencerminkan hasil piala dunia. Belum ada juara piala konfederasi yang juara piala dunia.

Saya juga tidak setuju jika hasil ini melambangkan kemunduran bahkan kehancuran era Spanyol. Saat ini mungkin terlihat hancur, tapi seperti masa orde baru, saat itu publik menjatuhkan Golkar, tapi saat ini si botak kampret berhasil mendoktrin rakyat untuk kembali memilih Golkar. Dan, tercatat ada 3 partai dengan figur andalan “alumni” golkar. Begitu pula spanyol, regenerasi terus berlanjut, timnas U-21 mereka baru saja meraih piala eropa dengan digdaya. U-20 mereka masih berjaya di turki di piala dunia. Akhir dari sebuah era? I dont think so.


Satu-satunya yang saya setujui adalah... Spanyol diperkosa.

0 komentar: